BAHASA ILMIAH
BAHASA DAN MEDIA
MASSA
MAKALAH
INI DIGUNAKAN UNTUK TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH
PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
d
i
s
u
s
u
n
KELOMPOK 4:
UMI FATMAYANTI
DINI OKTA PRAMUDITA
IKA AFRIYANTI
JENNY VERAWATI
SIHOTANG
PGMI-2/VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur Kami
panjatkan kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah serta karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Makalah ini disusun dengan
sedemikian rupa untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Walaupun demikian masih banyak ketidaksempurnaan yang perlu kiranya
untuk Kami perbaiki, oleh sebab itu saran dan kritik yang sifatnya membangun
guna perbaikan makalah ini sangatlah di harapkan. Kami haturkan terimakasih
kepada penulis yang tulisannya Kami kutip sebagai bahan rujukan. Kami berharap
makalah ini dapat memberi sumbangan yang berarti dalam kegiatan proses belajar
mengajar.
BAB 1
PENDAHULUAN
Era globalisasi menuntut orang harus menguasai dan
teknologi serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya kalangan
generasi muda. Orientasi pendidikan pun ditujukan pada penguasaan ilmu dan
teknologi serta TIK. Untuk itu, bahasa Indonesia memegang peranan penting.
Disamping sebagai bahasa pengantar dalam pelaksanaan pendidikan, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa ilmu dan teknologi serta TIK. Penguasaan
bahasa Indonesia akan memperlancar pencapaian tujuan pendidikan dan penguasaan
ilmu, teknologi, seni, serta TIK.
Kurikulum terbaru mengantisipasi semua itu.
Pendidikan bahasa Indonesia yang kini berpusat pada siswa tidak lagi
berorientasi pada pengajaran bahasa, tetapi pada pembelajaran bahasa.
Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lagi berorientasi pada struktur bahasa,
tetapi pada pendekatan kontekstual dan komunikatif yang menekankan keterampilan
berbahasa dalam berbagai kepentingaan dan ranah komunikasi. Keterampilan
berbahasa dapat dibangun di atas fondasi pengetahuan bahasa. Oleh karena itu,
untuk membangun keterampilan berbahasa, orang harus memiliki wawasan
kebahasaan.
Bahasa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat
penuturnya. Bagi masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan
fungsi di dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia.
Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, bahasa itu
alat piker dan alat ekspresi, maka gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Ungkapan gunakanlah bahasa
Indonesia yang baik dan benar telah
menjadi slogan yang memasyarakat, baik melalui jasa guru di lingkungan sekolah,
jasa media massa (media cetak-surat kabar dan majalah-ataupun media
elektronik-radio, televisi, dan internet) maupun melalui siaran pembinaan
bahasa Indonesia.
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Bahasa
Ilmiah
Bahasa ilmiah adalah sarana verbal yang efektif,
efisien, baik, dan benar. Bahasa ilmiah digunakan dalam kajian ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) yang terkait dengan penulisan upaya pencarian, penemuan,
pengolahan, dokumentasi, analisis, atau publikasi. Bahasa ilmiah lazim
digunakan untuk mengkomunikasikan proses kegiatan dan hasil penalaran ilmiah,
misalnya dalam penulisan:
·
Proposal kegiatan
ilmiah, proposal penelitian
·
Laporan kegiatan yang
berbentuk surat, artikel, makalah, naskah
·
Karya tulis ilmiah
·
Laporan rutin suatu
pekerjaan yang berbentuk surat, artikel, maupun naskah
·
Laporan
pertanggungjawaban
·
Laporan penelitian
Ciri-ciri bahasa ilmiah, antara lain:
1. Struktur
kalimat jelas dan bermakna lugas
2. Struktur
wacana bersifat formal
3. Singkat,
berisi analisis dan pembuktian, penyajian konsep secara lengkap
4. Cermat
dalam menggunakan unsusr baku istilah/kata, ejaan, bentuk kata, kalimat,
paragraph, wacana.
5. Menggunakan
istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu.
6. Objektif
dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum
B.
Bahasa
Indonesia dan Media Massa
Pancasila sebagai dasar ideologi Negara Republik
Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa yang paling tagguh. Tetapi sarana
lain yang sangat besar jasanya sebagai alat pemersatu bangsa adalah bahasa
Indonesia, yang telah diikrarkan pada sumpah pemuda tahun 1928.
Bahasa Indonesia di Negara Republik Indonesia
memiliki multifungsi. Ia diakui sebagai bahasa negara, bahasa kebangsaan,
bahasa resmi, juga sebagai bahasa kebudayaan. Ia dipakai di sekolah-sekolah
dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi sebagai bahasa pengantar, dan
dipakai pula sebagai bahasa penghubung di dalam pergaulan sehari-hari.
1. Peranan
Pers dalam Pembinaan Bahasa Indonesia
Pers sebagai salah satu alat komunikasi massa sangat
besar peranannya dalam pembinaan bahasa, terutama dalam masyarakat yang
bahasanya masih tumbuh dan berkembang seperti bahasa Indonesia. Secara tidak
langsung surat kabar dan majalah menjadi sarana pembinaan bahasa. Kekuatannya
terletak pada kesanggupan mengguankan bahasa secara terampil dalam penyampaian
informasi, opini, bahkan hiburan. Sarana yang dipakai surat kabar dan majalah
tersebut sebagai alat komunikasi dengan masyarakat adalah bahasa tulis.
Peranan yang dimainkan oleh surat kabar dan majalah dalam
pembinaan bahasa dapat bersifat positif, namun dapat juga bersifat negatif.
Apabila bahasa yang digunakan oleh pers adalah bahasa yang baik dan
terpelihara, tentu pengaruhya terhadap masyarakat pembacanya pun baik. Namun
apabila sebaliknya, tentulah pengaruhnya terhadap masyarakat bersifat
negatif/merugikan.
Bahasa yang digunakan oleh pers adalah bahasa tulis
yang setiap hari dibaca oleh masyarakat. Karena bahasa itu bahasa tulis, lama
dapat berda di tangan pembaca. Bukan sebagai bahasa lisan yang lewat sepintas
di telinga pendengar. Karena itu pembaca yang kurang menguasai kaidah bahasa
mudah dipengaruhi oleh bahasa yang dibacanya dalam surat kabar atau majalah.
Pembaca bukan hanya meniru bahasa yang baik, melainkan juga meniru bahasa yang
salah. Disinilah letak peranan pers dalam usaha pembinaan bahasa.
2. Penggunaan
Bahasa dalam Siaran Radio
Radio merupakan bagian dari media massa. Baik radio
pemerintah maupun radio swasta mempunyai peranan: (a) memberikan informasi, (b)
memberikan bimbingan, (c) menyiarkan ilmu pengetahuan, (d) memberikan hiburan,
dan (e) membina bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa radio meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Mengikuti siaran radio berarti mendengarkan bahasa yang dituturkan secara
langsung oleh pembicara atau mendengarkan bahasa tulis yang dibacakan oleh
pembicara atau penyiar. Pada umumnya bahan yang disiarkan diradio itu
dipersiapkan lebih dahulu, ditulis, lalu dibacakan oleh penuisnya sendiri atau
oleh oaring lain. Bagaimana bantuk bahasa yang seharusnya digunakan?
·
Susunan kalimat
haruslah teratur.
·
Kalimat sebaiknya tidak
terlalu panjang, sebab kalimat yang panjang menyulitkan pendengar menagkap
pengertian secara utuh.
·
Kata-kata yang
diguanakan untuk siaran umum artinya haruslah diketahui oleh masyarakat.
·
Kata haruslah digunakan
dengan makna yang tepat.
Menangkap siaran
radio artinya mendengar siaran radio dengan telinga. Oleh sebab itu, hal-hal
yang bersngkut-paut dengan pendengaran manusia haruslah mendapat perhatian
penyiar radio, diantaranya:
§ Suara
penyiar
§ Intonasi
suara
§ Tekanan
kata-kata
§ Kecepatan
bicara
§ Bahan
yang disiarkan.
3. Peranan Televisi terhadap Perkembangan Bahasa
Indonesia
Telah disingung di depan bahwa
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi utama sebagai alat
pemersatu. Televisi memanfaatkan bahasa tersebut sebagai media yang sangat
ampuh dalam memberikan informasi secara luas kepada masyarakat.
Siaran televisi
yang karena adanya Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) dapat ditangkap
hampir di seluruh tanah air mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kemajuan
bangsa secara menyeluruh ditinjau dari segi positif televisi, tanpa menyangkal
segi-segi negatif yang juga ada padanya. Peranan televisi dari segi positif:
Ø Memberikan
informasi tentang berbagai peristiwa dan situasi dalam dan luar negeri.
Ø Menyebarkan
ilmu pengetahuan.
Ø Memberikan
bimbingn kepada masyarakat, seperti dalam hal bercocok tanam dan memelihara
kesehatan.
Ø Sebagai
sarana hiburan.
Segala sesuatu
yang disampaikan kepada pemirsa televisi di seluruh Indonesia menggunakan
sarana gambar dan bahasa. Bahasa Indonesia yang bagaimana yang harus kita
gunakan dalam siaran televisi? Tentu saja tidak semua yang disiarkan itu
menggunakan bahasa resmi, namun dalam semua siaran yang sifatnya resmi,
haruslah menggunakan bahasa yang resmi pula.
Bahasa Indonesia
resmi dapat dipahami oleh para pemirsa di seluruh Indonesia walaupun tingkat
pemahamannya tidak sama disebabkan oleh tingkat pendidikan dan intelektualnya
yang berbeda-beda. Penggunaan bahasa resmi yang baik dan benar di televisi akan
memberikan contoh teladan yang baik kepada rakyat, bagaimana menggunakan bahasa
nasional kita dengan baik.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN:
v Bahasa
ilmiah adalah sarana verbal yang efektif, efisien, baik, dan benar. Bahasa
ilmiah digunakan dalam kajian ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
terkait dengan penulisan upaya pencarian, penemuan, pengolahan, dokumentasi,
analisis, atau publikasi.
v Pancasila
sebagai dasar ideologi Negara Republik Indonesia merupakan alat pemersatu
bangsa yang paling tagguh. Tetapi sarana lain yang sangat besar jasanya sebagai
alat pemersatu bangsa adalah bahasa Indonesia.
v Secara
tidak langsung surat kabar dan majalah menjadi sarana pembinaan bahasa.
Kekuatannya terletak pada kesanggupan mengguankan bahasa secara terampil dalam
penyampaian informasi, opini, bahkan hiburan. Sarana yang dipakai surat kabar
dan majalah tersebut sebagai alat komunikasi dengan masyarakat adalah bahasa
tulis.
v Radio
merupakan bagian dari media massa. Baik radio pemerintah maupun radio swasta
mempunyai peranan: (a) memberikan informasi, (b) memberikan bimbingan, (c)
menyiarkan ilmu pengetahuan, (d) memberikan hiburan, dan (e) membina bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
v Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi utama sebagai alat
pemersatu. Televisi memanfaatkan bahasa tersebut sebagai media yang sangat
ampuh dalam memberikan informasi secara luas kepada masyarakat.
SARAN:
Gunakanlah bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, terutama bagi kita yang termasuk kedalam masyarakat akademis.
DAFTAR PUSTAKA
Sugono, Dendi.
2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
H.S, Widjono.
2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Badudu, J.S.
1993. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.